Membangun Pola Pikir Agile Dalam Tim
Tips, Health & Lifestyle

Membangun Pola Pikir Agile Dalam Tim

05 May 2023 160

Di dunia kerja, penting bagi Anda untuk memiliki pola pikir agile. Pengertian agile adalah lincah atau tangkas. Jadi, pola pikir agile adalah kemampuan dalam menghadapi permasalah dunia kerja dengan tangkas dan lincah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun pola pikir agile, yaitu harus hormat kepada semua orang tanpa membedakannya, dapat memberikan penilaian tinggi kepada customer, melakukan kolaborasi dengan yang lain, dan menjadikan setiap momen adalah tempat untuk belajar.

Selain itu, kepemilikan yang tinggi terhadap produk yang dihasilkan juga perlu diterapkan karena akan berpengaruh pada inovasi dan kolaborasi tim. Lalu fokus untuk memberikan penilaian kepada customer, adaptif terhadap perubahan, mampu berkomitmen dengan tim, dan transparasi harus jelas.

Dengan menerapkan pola pikir agile, tim menjadli lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan atau kebutuhan pasar. Tak hanya itu, tim juga bisa dengan cepat merespon customer.

“Yang penting saya sudah kerjakan perkara laku nggak laku itu bukan urusan saya. Nah itu adalah mindset yang salah,” ujar R. Gesit Prasasti Alam selaku Agile Coach XL Axiata, ketika memaparkan materi di Webinar ke-6 GNFI pada Kamis (2/04/2020).

Menurut Gesit, jika sebuah tim pada perusahaan memiliki pola pikir agile, maka tim tersebut dapat menciptakan dan menekankan kebiasaan kerja, serta budaya yang mempraktikkan dua hal, yakni menempatkan customer value di awal dan menilai moral tim, serta kebahagiaan tim setiap saat.

Keduanya harus berjalan secara seimbang dan tidak boleh terbalik. Bahkan ada riset yang menyatakan bahwa karyawan yang bekerja dengan moral yang bagus, dan bahagia yang tinggi sangat berpeluang besar untuk bisa menghasilkan produk luar biasa, dan mendukung inovasi yang akan dikeluarkan.

Dengan begitu, tim bisa melakukan inovasi tanpa adanya rasa takut. Menurut sebuah riset pula, ketakutan yang muncul bisa menghilangkan suatu inovasi.

Tidak hanya tim yang harus memiliki pola pikir agile, para pemimpin juga perlu memiliki pola pikir membina. Dalam sebuah tim, kita tidak bisa memperlakukan orang dewasa selayaknya anak kecil dengan memaksa mereka untuk mengerjakan sesuatu yang mereka tidak tahu esensinya apa.

“Untuk para leader harus punya coaching mindset, kalau belum, mulai belajarlah. Mulailah terbiasa dengan jangan sering memberikan jawaban tapi tanyakan mereka sehingga potensial mereka lebih kuat,” tutur Gesit.

Lantas, bagaimana membangun dan menerapkan pola pikir agile?

Ada lima hal yang bisa Kawan GNFI lakukan, pertama mendukung dan melindungi pola pikir agile dengan kepemimpinan yang kuat, lalu bantu tim dan stakeholders untuk mengatur diri mereka, kelola portofolio berupa hasil, menghilangkan hambatan secara sistematis, serta mengukur dan meningkatkan feedback dari pada customer.

Pada sebuah buku bertajuk The Agile Culture karya Pollyanna Pixton, dituliskan bahwa proses bisnis, kepemimpinan, dan tim memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Bagaimana bisa?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencapai hal itu, yakni yang pertama buat perusahaan atau tempat tim yang aman ketika gagal. Jadi ketika gagal, harus cepat-cepat dibenarkan bisa dengan cara membuat dinding kesalahan. Setiap kesalahan yang dibuat ditaruh, dan dihargai. Dengan begitu tim yang lain akan ikut membantu supaya tidak jatuh di kesalahan yang sama.

“Tim yang takut membuat kesalahan terutama kesalahan bersifat riset, dia akan takut membuat inovasi. Dan saya yakin, nggak ada inovasi yang dikeluarkan karena semua cari aman,” jelas Gesit.

Kedua, biarkan tim membuat keputusan. Jadi, what dan why datang dari pemimpin, kemudian how datang dari tim.

Ketiga, beri kepercayaan dan jadi orang yang bisa dipercaya, baik di level tim maupun level pemimpin. Jadi kalau kita mau percaya sama orang, kita juga harus bisa dipercaya oleh orang lain.

Keempat, beri tentang visi kepada tim. Terakhir ialah hubungan tim dengan customer, sehingga tim pengembang dapat langsung bertemu product owner atau stakeholders tanpa ada jarak.

Pola pikir agile penting untuk dibangun dalam sebuah tim. Ada sebuah pernyataan perihal agile, yakni jika Anda tidak menginspirasi orang lain dan diri sendiri, waspadalah Anda akan ketinggalan di kehidupan pribadi atau di lingkungan kerja.

 

 

Ilustrasi Pixabay

  • Share

Download Now

Subscribe to our Newsletter

Search Office By Building